Searching...
Monday, May 4, 2015
6:03 AM 0

20 Adab ketika berbicara yang ramai tak tahu


1. Semua perbualan bertujuan kebaikan.
"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat maka hendaklah dia berkata yang baik atau diam."
(Hadith Riwayat Al-Bukhari & Muslim)

2. Jelas dalam perkataan.
"Bahawasanya perkataan Rasulullah SAW itu selalu jelas sehingga mamu difahami oleh semua yang mendengar."
(Hadith Riwayat Abu Daud)

3. Tidak berbual kosong dan bercakap besar.
"Sesungguhnya orang yang paling aku benci dan paling jauh dariku nanti di hari kiamat adalah orang yang banyak perbualan sia-sia dan berlagak dalam berbicara."
(Hadith Riwayat Tirmidzi, dinilainya hadith ini sebagai hasan)

4. Tidak terlalu banyak bercakap kerana khuatir membosankan yang mendengar.
"Ibnu Mas'ud r.a sentiasa mengajar kami setiap hari Khamis, maka berkata seorang lelaki: 'Whai Abu Abdurahman (gelaran Ibnu Mas'ud)! Mahukah tuan mengajar kami setiap hari?' Maka jawab Ibnu Mas'ud: 'Sesungguhnya tidak ada yang menghalangiku memenuhi keinginanmu, hanya aku khuatir ia membosankan kamu, kerana aku pun pernah meminta yang demikian pada Nabi SAW dan beliur menjawab khuatir membosankan kami.'"
(Muttafaq 'alaih)

5. Mengulangi kata-kata penting sekiranya perlu.
Daripada Anas r.a. bahawa Nabi SAW jika berbicara, baginda SAW mengulanginya tiga kali sehingga semua yang mendengarnya menjadi faham, dan apabila baginda SAW mendatangi rumang seseorang, baginda mengucapkan salam tiga kali.
(Hadith Riwayat Al-Bukhari)

6. Menghindari ucapakn batil.
"Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan satu kata yang diredhai oleh Allah SWT yang ia tidak mengira akan mendapatkan demikian sehingga dicatat oleh Allah SWT keredhaanNya bagi orang tersebut sampai nanti hari Kiamat. Dan seorang lelaki mengucapkan satu kata yang dimurkai Allah SWT yang tidak dikiranya akan demikian, maka Allah SWT mencatatnya yang demikian itu sampai hari Kiamat."
(Hadith Riwayat Tirmidzi dan dia berkata hasan, shahih juga diriwayatkan oleh Ibnu Majah)

7. Menjauhi perdebatan sengit.
"Tidaklah sesat suatu kaum setelah mendapatkan hidayah untuk mereka, melainkan kerana banyak berdebat."
(Hadith Riwayat Ahmad & Tirmidzi)

Dan dalam riwayat laun disebutkan sabda Nabi SAW:
"Aku jamin rumah di dasar syurga bagi mereka yang menghindari berdebat sekalipun ia benar, dan aku jamin rumah di tengah syurga bagi yang menghindari dusta walaupun dalam bergurau, dan aku jamin rumah di puncak syurga bagi yang baik akhlaknya."
(Hadith Riwayat Abu Daud)


8. Menjauhi kata-kata keji, mencela dan melaknat.
"Bukanlah seorang mukmin jika suka mencela, melaknat dan berkata-kata keji."
(Hadith Riwayat Tirmidzi dengan sanad shahih)


9, Menghindari banyak bergurau.
"Sesungguhnya seburuk-buruk orang di sisi Allah SWT pada hari Kiamat kelak adalah orang yang suka membuat manusia tertawa."
(Hadith Riwayat Al-Bukhari)


10. Menghindari menceritakan aib orang dan saling memanggil dengan gelaran yang buruk.
"Jika seorang menceritakan suatu hal padamu lalu dia pergi, maka ceritanya itu menjadi amanah bagimu untuk menjaganya."
(Hadith Riwayar Abu Daud dan Tirmidzi, dinilainya hasan)

11. Menghindari dusta.
"Tanda-tanda munafik itu ada tiga, jika ia berbicara ia berdusta, jika ia berjanji ia mengingkari dan jika diberi amanah dia khianat."
(Hadith Riwayat Al-Bukhari)

12. Menghindari mengumpat dan mengadu domba.
"Janganlah kamu semua saling mendengki, dan jangalah kamu saling menbenci, dan janganlah kamu saling berkata-kata keji, dan janganlah kamu saling menghindari, dan janganlah kamu saling mengumpat dengan satu dan yang lain, dan jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara."
(Muttafaq 'alaih)

13. Berhati-hati memuji dengan niat membodek,
Daripada Abdurrahman bin Abi Bakrah daripada bapanya berkata:
Ada seorang yang membodek orang lain di depan orang itu, maka kata Nabi SAW: "Awas, kamu telah mencelakakan saudaramu! Kamu telah mencelakakan saudaramu!" (2 kali), lalu kata baginda SAW, " Jika ada seseorang ingin memuji orang lain di hadapannya maka katakanlah: Cukuplah si Fulan, semoga Allah mencukupkannya, kami tidak mensucikan seorang pun di sisi Allah, lalu barulah katakan sesuai kenyataannya."
(Hadith Muttafaq 'alaih & ini adalah lafaz Muslim)

Dan daripada Mujahid daripada Abu Ma'mar berkata:
Berdiri seseorang memuji di hadapan Miqdad bin Aswad secara berlebih-lebihan, maka Miqdad mengambil pasir dan menaburkannya di wajah orang itu, lalu berkata, Nabi SAW memerintahkan kami menaburkan pasir di wajah orang yang gemar membodek.
(Hadith Riwayat Muslim)

14. Penolakan terhadap sesuatu yang tidak dipersetujui perlu dalam keadaa tetap menghormati, suara yang lembut serta tidak meninggikan suara.

15. Penolakan perlu penuh dengan dalil dan nasihat.

16. Penolakan perlu dimulai dengan menyampaikan sisi benarnya terlebih dahulu sebelum mengomentar yang salah.

17. Penolakan tidak bertentangan dengan syariat.

18. Hal yang dibicarakan adalah hal yang penting dan dapat dilaksanakan dan bukan sesuatu yang belum terjadi.

19. Semasa menolak, perhatikan tingkat ilmu lawan bicara. Tidak berbicara di luar kemampuan lawan bicara yang dikhuatirkan menjadi fitnah bagi diri dan agamanya.

20. Saat menolak, perlu menjaga hati dalam keadaan bersih, dan menghindari kebencian serta penyakit hati.

0 comments:

Post a Comment