Pak Ustadz, apakah seseorang yang telah berwudhu atau ketika sedang sholat tiba-tiba timbul syahwat /ereksi akan membatalkan wudhumaupun shalat nya?
شكرا ..والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Via Tanya Ustadz for Android
Dari Pak Aris
Jawaban:
Wa alaikumus salam Wa rahmatullah wa barakatuh
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,
Pertanyaan semacam ini pernah disampaikan pada lembaga fatwa Syabakah Islamiyah,
Pertanyaan,
إذا استقام القضيب أثناء الصلاة أو تحركت الشهوة، فهل ذلك يبطل الصلاة، وماذا علي أن أفعل؟
Jika penis ereksi ketika shalat atau muncul luapan syahwat, apakah bisa membatalakan shalat? Apa yang harus saya lakukan?
Jawab:
فلا تبطل الصلاة لمجرد انتصاب الذكر أو تحرك الشهوة أثناء الصلاة، لأنه ليس من مبطلاتها، .. هذا ما لم يخرج مذي، فإن خرج انتقض الوضوء ووجب الخروج من الصلاة، وغسل الذكر وما أصابه المذي من الثوب أو البدن وإعادة الصلاة.
Tidak membatalkan shalat hanya karena kemaluan mengalami ereksi atau karena muncul syahwat ketika shalat. Karena munculnya syahwat dan ereksi bukan pembatal shalat. Ini jika tidak sampai keluar madzi. Jika keluar madzi maka wudhunya batal, dan wajib membatalkan shalat. Kemudian mencuci kemaluan dan bagian pakaian atau badan yang terkena madzi, lalu mengulangi shalat.
وعليك صرف الوساوس والأفكار التي تسبب لك هذا، والإقبال على صلاتك بخشوع وتدبر لمعانيها، فإن وجدت شيئاً من ذلك فتعوذ من الشيطان، واتفل عن يسارك ثلاثاً، كما جاء في حديث عثمان بن أبي العاص قال: يا رسول الله، إن الشيطان قد حال بيني وبين صلاتي وقراءتي يلبسها علي، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ذاك شيطان يقال له خنزب، فإذا أحسسته فتعوذ بالله منه، واتفل عن يسارك ثلاثاً، قال: ففعلت ذلك فأذهبه الله عني. رواه مسلم.
Yang harus anda lakukan adalah membuang was-was dan pikiran jorok yang menjadi pemicu hal itu, dan konsentrasi terhadap shalat yang dikerjakan dengan khusyu serta merenungi makna bacaannya. Jika muncul syahwat, segera memohon perlindungan dari setan dan meludah ke kiri tiga kali. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadis dari Utsman bin Abil Ash Radhiyallahu ‘anhu, beliau mengadu kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
‘Ya Rasulullah, setan telah mengganggu konsentrasiku ketika shalat, serta merusak bacaanku.’
Lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Itu setan, namanya khinzib. Jika kamu merasa terganggu mintalah perlindungan kepada Allah darinya. dan meludahlah 3 kali ke kiri.”
Kata Utsman, ‘Akupun melakukan hal itu, dan Allah menghilangkan gangguan itu dariku.’ (HR. Muslim)
Sumber: Fatwa Syabakah Islamiyah, no. 50096
Yang dimaksud ‘meludah ke kiri’ adalah meludah ringan, angin campur sedikit air ludah.
Kemudian, dalam fatwanya yang lain, juga ditegaskan,
فلا ينتقض الوضوء بمجرد تحرك الشهوة. وكذلك لا تفسد الصلاة إلا إن خرج شيء كمذي أو نحوه فينتقض الوضوء وتبطل الصلاة. وإلى هذا ذهب عامة أهل العلم
Semata muncul syahwat, tidak membatalkan wudhu, dan tidak membatalkan shalat. Kecuali jika keluar sesuatu, seperti madzi atau semacamnya, maka wudhunya batal da shalatnya juga batal. Ini merupakan pendapat mayoritas ulama.
Sumber: Fatwa Syabakah Islamiyah, no. 3493
Allahu a’lam.
0 comments:
Post a Comment