Tapi perempuan akan pergi ke bilik air untuk mandi untuk membersihkan tubuh mereka (ditemui bahawa buang air kecil setelah melakukan hubungan seksual dapat mengurangi risiko infeksi pada sistem urinary). Kecuali jika mereka memang sudah sangat mengantuk dan dengan cepat tertidur.
Kenyataannya, banyak wanita yang tidak dapat tertidur dengan cepat setelah berhubungan seksual
Abby Spector, seorang kolumnis yang juga lulusan dari Feminine sexuality / Gender / Sexuality di Wesleyan University, menemui beberapa alasan penyebabnya.
1. Ketika berejakulasi, lelaki melepaskan hormon pada otak.
Ada banyak jenis hormon yang dilepaskan selama proses ejakulasi, seperti prolactin, vasopressin, dan oxytocin.
Hormon-hormon inilah yang memberi efek kepuasan, ketenangan, dan mengantuk.
2. Hampir semua wanita merasa berhasrat lagi setelah mereka terstimulasi secara seksual. Hal ini membuat Anda ingin terus melanjutkan "sesi Anda".
Jika hasrat tidak terpenuhi dengan baik, maka Anda akan merasakan energi yang meledak-ledak. Energi seperti ini yang kemudian harus disalurkan, baik dengan membersihkan tubuh Anda di kamar mandi, atau dengan membuka laptop Anda semula.
3. Setelah sesi berhubungan seks, lelaki akan mengalami fase pemulihan yang membuat mereka tidak mungkin lagi berorgasme untuk kedua kalinya.
Penis akan menjadi sangat sensitif dan stimulasi seksual sebenarnya dapat membuat penis sakit.
Proses pemulihan ini tidak ada dalam dunia seks wanita, oleh itu wanita cenderung masih bergelora dan siap untuk sesi selanjutnya.
4. Hubungan seksual yang menimbulkan orgasme lebih cepat dirasai daripada wanita.
Belum lagi ketika pasangan Anda telah berejakulasi sedangkan Anda masih berada "di tengah-tengah" klimaks, Anda tidak akan mahu tidur waktu itu.
Sayangnya, kebanyakan tidak menyedari situasi seperti ini, iaitu bahawa wanita memiliki anti klimaks.
5. Apakah Anda pernah memperhatikan pasangan Anda menjadi bergelora hingga wajahnya berpeluh waktu sedang berhubungan seksual?
Apakah Anda tidak bertanya-tanya mengapa wanita tidak merasakan tekanan dan perasaan kuat yang sama selama berhubungan?
Lelaki perlu mengeluarkan lebih energi dibandingkan dengan wanita. Itulah sebabnya mereka mudah tertidur selepas itu.
Ada banyak jenis hormon yang dilepaskan selama proses ejakulasi, seperti prolactin, vasopressin, dan oxytocin.
Hormon-hormon inilah yang memberi efek kepuasan, ketenangan, dan mengantuk.
2. Hampir semua wanita merasa berhasrat lagi setelah mereka terstimulasi secara seksual. Hal ini membuat Anda ingin terus melanjutkan "sesi Anda".
Jika hasrat tidak terpenuhi dengan baik, maka Anda akan merasakan energi yang meledak-ledak. Energi seperti ini yang kemudian harus disalurkan, baik dengan membersihkan tubuh Anda di kamar mandi, atau dengan membuka laptop Anda semula.
3. Setelah sesi berhubungan seks, lelaki akan mengalami fase pemulihan yang membuat mereka tidak mungkin lagi berorgasme untuk kedua kalinya.
Penis akan menjadi sangat sensitif dan stimulasi seksual sebenarnya dapat membuat penis sakit.
Proses pemulihan ini tidak ada dalam dunia seks wanita, oleh itu wanita cenderung masih bergelora dan siap untuk sesi selanjutnya.
4. Hubungan seksual yang menimbulkan orgasme lebih cepat dirasai daripada wanita.
Belum lagi ketika pasangan Anda telah berejakulasi sedangkan Anda masih berada "di tengah-tengah" klimaks, Anda tidak akan mahu tidur waktu itu.
Sayangnya, kebanyakan tidak menyedari situasi seperti ini, iaitu bahawa wanita memiliki anti klimaks.
5. Apakah Anda pernah memperhatikan pasangan Anda menjadi bergelora hingga wajahnya berpeluh waktu sedang berhubungan seksual?
Apakah Anda tidak bertanya-tanya mengapa wanita tidak merasakan tekanan dan perasaan kuat yang sama selama berhubungan?
Lelaki perlu mengeluarkan lebih energi dibandingkan dengan wanita. Itulah sebabnya mereka mudah tertidur selepas itu.
0 comments:
Post a Comment