1.Bahagia dalam Taat
Rasulullah saw dan para istrinya adalah manusia yang paling bahagia. Meski diuji dengan cobaan berlipat ganda, namun Allah menganugerahkan bonus yang sama sekali tidak diberikan kepada manusia selain mereka. Apa itu? Bonus itu adalah perasaan ridha untuk melakukan semua perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Mereka bahagia karena taat. Sebab taat mereka mengecap aneka rasa bahagia, dimana rasa bahagianya dapat menembus batas.
2.Setulus Pujian Perlambang Cinta
Interaksi suami istri adalah hubungan lahir dan bathin, fisik dan psikis. Ada banyak seni yang harus dipelajari dan dipraktikkan dengan sempurna agar bahagia bisa dirasakan optimal. Dalam rumah tangga rasulullah, pujian yang tulus seringkali diungkapkan. Pujian tanpa tendensi, pengakuan tulus atas jasa yang tidak sedikit. Pengakuan yang datang dari nurani bukan pencitraan semata.
3.Sederhana Pangkal Bahagia
Saat pondasi pernikahan dipatok karena Allah, disitulah kesederhanaan akan terasa. Mereka hidup bahagia karena selalu berinteraksi dengan Allah.
4.Panggilan Cinta
Miliki panggilan sayang untuk pasangan, seperti Rasulullah memanggil Humairah untuk Aisyah.
5.Bermain dan Bercandalah
Kehidupan pernikahan tidak serta merta memutus kesukaan atau hobi yang kita miliki saat sebelum menikah. Seperti Rasulullah yang mengajak istrinya balapan lari, sesuai dengan kutipan hadits berikut :
“Maklumilah keadaan wanita yang usianya masih terlalu muda dan senang bermain.” (H.R. Muttafaq Alaih). Dengan bermain dan bercanda interaksi suami istri pun akan menjadi cair.
6.Sertakan Mertuamu
Rumah tangga Rasulullah sangat rukun dengan mertua, salah satu mertuanya yaitu Abu Bakar yang juga menjadi sahabatnya.
7.Mesra Perlambang Cinta
Kemesraan sepasang suami istri adalah salah satu bahan bakar utama dalam menggapai bahagia. Kemesraan disini dalam setiap aspek bukan hanya urusan ranjang, meski begitu aktivitas seksual memang yang utama dalam sebuah pernikahan, namun seharusnya tidak melupakan unsur lainnya juga.
Mesra yaitu tentang bagaimana memperlakukan pasangan kita dengan patut sesuai dengan keadaan dan kesukaannya.
8.Mekarkan Bunganya
Salah satu ilmu yang harus dikuasai guna menggapai kebahagiaan rumah tangga adalah seni menumbuhkan. Saat suami istri menikah maka satu sama lain harus terus tumbuh bersama, dengan cara meningkatkan kualitas diri yaitu kecerdasan, kecekatan dan keimanan, sehingga pesona dari masing-masing pihak itulah yang akan menjadi magnet yang dapat membuat keduanya terus saling terikat, sehingga bunga pernikahan pun terus mekar. Tanpa adanya proses tumbuh bersama maka percayalah pondasi pernikahan itu akan mudah layu. (ummi).
0 comments:
Post a Comment